Sabtu, 27 Oktober 2012

PEMBUATAN PDA (POTATO DEXTROSE AGAR)


PENDAHULUAN



Latar Belakang
            Media tumbuh bagi mikroba memiliki keragaman dalam hal tipe nutrisi tergantung mikroba yang mengimbanginya. Sumber nutrien bisa berasal dari alamiah maupun buatan seperti campuran zat-zat kimiawi. Media dituang kedalam wadah-wadah selain sesuai juga disterilkan sebelum digunakan. PH medium perlu disesuaikan dan ditentukan dengan nilai yang optimum bagi pertumbuhan miroba (Putri, 2010).
            Kentang merupakan tanaman semusim dari family solonaceae yang berumur pendek. Daunnya majemuk yang menempel disatu tangkai dengan warna daun hijau muda samapi gelap dan tertutup oleh bulu halus. Berdasarkan warna umbinya kentang dapat digilingkan menjadi tiga, yaitu kentang merah, putih, dan kentang kuning. Kentang merah merupakan kentnang yang memiliki kulit merahdan daging kuning, golongan yang termasuk kentang merah diantaranya dasiree, arka, dan red pantiac. Kentang putih merupakan kentang yang kulit dagingnya berwarna putih, contohnya radosa, sobago, dan donata. Kentang kunging merupakan yang kulit dan dagingnya berwarna kuning, golongan ini diantaranya patrones, eigenheimer, dan granola (Ramadhan, 2010).
            Jenis Medium sangat bervarisasi bergantung kepada apa yang dijadikan dasar penanaman. Berdasarkan kepada bentuknya dikenal tiga macam medium, yaitu medium cair, medium semi solid dan medium padat. Beda utama ketiga macam medium padat. Beda utama ketiga macam medium, yaitu ada tidaknya bahan pemadat. Medium cair tidak menggunakan bahan pemadat. Medium semi solid dan medium padat menggunakan bahan pemadat. Agar-agar paling umum digunakan. jumlah bahan pemadat pada medium semi solid setengahnya dari medium padat jumlah agarnya 1.5%-18% (Amni, 2009).
            Tanaman Kentang dapat tumbuh dan bereproduksi dengan baik apabila ditanam pada kondisi lingkungan yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya. Keadaan tanah dan iklim merupakan dua hal yang penting untuk diperhatikan, selain factor penunjang lainnya, selain hama dan penyakit tanaman, factor lain yang mempengaruhi produksi kentang adalah kondisi lahan meliputi jenis tanah, kesuburan tanah, dan ketinggian tempat (Ramadhan, 2010).
            Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk membiakkan mikroorganisme karena memiliki daya dukung yang tinggi terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakannya, menurut susunannya, media dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu media alam, media semi sintetik dan media sintetik. Dalam media alam komponen nutrisi tidak dapat diketahui dengan setiap waktu karena dapat berubah-ubah dalam bahan yang digunakan dan bergantung dari asalnya. Sebagai contoh ialah kentang, jagung, serangga, rambut, dan sebagainya. Dalam media semi sintetik selain bahan hasil pertanian, digunakan pula zat-zat kimia yang komposisinya diketahui dengan tepat
(winda, 2009)
            Kentang menghendaki tanah yang subur dengan kandungan bahan organic yang tinggi. Tekstur tanah yang ideal untuk menanam kentang adalah lempung berpasir sehingga struktur tanah remah-remah, gembur, dan tidak mengakibatkan air menggenang sewaktu hujan keasaman (Ph) tanah yang optimal untuk tanaman kentang adalah 5-5.5. pada Ph kurang dari 5, tanaman akan mengalami defisiensi fosfor (p) dan magnesium (Mg) serta keracunan mangan (Mn), pada Ph tinggi
(Ramadhan, 2010)

Tujuan Percobaan
            Adapun kegunaan dari percobaan ini adalah agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara untuk dapat membuat media PDA (Potato Dextrose Agar)

Kegunaan Percobaan
1.      Untuk dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)
2.      Sebagai syarat mengikuti Laboratorium Mikirobiologi
3.      Supaya praktikan dapat atau mampu membuat Potato Dextrose Agar apabila terjadi kontaminasi pada PDA tersebut

TINJAUAN PUSTAKA


Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk membiakkan mikroorganisme, karena memiliki daya duang yang tinggi terhadap tumbuhan dan perkembang biakkannya.(winda,2009)
Mikroorganisme ataupun mikroba adalah mikro organism yang berderan sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu. Mikroorganisme disebut juga organism mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniselder) mau pun bersel banyak (multi selder). Namun beberapa protistabersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak dapat di lihat dengan mata telanjang. Virus juga termasuk kedalam mikroorganisme meskipun bersifat selder. (Andrew, 2011)
Media biakan merupakan suatu zat yang digunakan untuk menumbuhkan jasad renik di laboratorium dari mediabikkan adalah memberikan tempat dan kondisi yang mendukung pertumbuhan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan. Sebelum menumbuhkan mikroorganisme dengan baik, langkah pertama harus dapat dipahami kebutuhan dasar mikroorganisme lalu mencoba memformdasikan suatu medium yang member hasil terbaik, (winda, 2009)
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja di bidang ini di sebut mikrolog, mikrobia yang  dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungsi terutama yang berukuran kecil dan tidak dapat pada sebagai bagian meskipun banyak yang tidak menyepakatinya (Andrew, 2011)
Potato dextrose agar merupakan salah satu media yang baik di gunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi, bakteri,mauoun sel mahluk hidup. Potato dextrose agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. (winda, 2009)
Agar-agar mengandung karbohidrat. Mengenyangkan dan menyegarkan bila disajikan dalam keadaan dingin, agar-agar bagus untuk usus karena mengandung serat. Bermanfaat bagi penderita hipertensi, kolestrol, dan diabetes, membuatnya juga mudah. ( bagus, 2010)
Kebanyakan orang beranggapan yang dianggap mikroorganisme adalah semua organism sangat kecil yang dapat di biakkan dalam cawan petri atau incubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis. Mikroorganisme berbeda dengan sel mikroorganisme. Mikroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multi selder yang membentuk jaringan, semtara itu sebagian besar mikroorganisme dapat menjalankan proses kehidupan mandiri, dapat menghasilkan energy sendiri, dan beradaptasi secara independen tanpa bantu sel lain. (Andrew, 2012)
Karena extra potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan, sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi bikan yang baik, karena mengandung cukup air. (winda 2009)
Agar-agar merupakan karbohidrat dengan molekul tinggi yang mengisi sel pada rumput laut. Agar-agar termasuk pada kelompok peletin dan tergolong suatu polimer yang terbentuk dari monomer glaktosa. Agar-agar juga bisa berbentuk bubuk dan dapat diperjual belikan. (bagus, 2010)
Gel tercipta karena ketika dipanaskan didalam air, molekul agar-agar mendapat satu sama lain memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengukang molekul-molekul air. Terbentuklah system koloid padat cair kisi-kisi tersebut di fungsikan dalam elektroforesis gel agarosa untuk mencegah pergerakan molekul objek karena perbedaan tegangan antara dua kutub, kepadatan gel agar-agar pun lumayan kuat untuk menopang tumbuhan kecil sehingga acap kali digunakan sebagai media dalam kultur jaringan (bagus 2010)
Media PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan medium semisintetik. Media merupakan tempat dimana terjadi perkembangan organism, organism menyerap karbohidrat dari kaldu kentang dan gula serta dari agar yang telah dicampur. Hal ini lah yang menyebabkan mengapa kentang harus dipotong dadu, agar karbohidrat di kentang dapat di kelar dan menyatu dengan air sehingga menjadi kaldu. Semakin kecil permukaan maka semakin besar daya osmosirnya (risda 2007)


BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu Praktikum
            Praktikum dilaksanakan dilaboratorium mikrobiologi, akuatik, Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatara Utara setinggi +- 25 m del. Prakikum ini dilaksanakan pada hari sabtu, 12 april 2012 pukul 10.00 Wib sampai dengan selesai

Bahan dan Alat
Bahan
            Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air, kentang, dextrose, aqudes, dan agar-agar 20 gram.
Alat
            Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan, petri, kompor gas, panic, pisau, telenan, kertas muslin, sarung tangan, penutup kepala, glass beaker, Erlenmeyer, kulkas, hol plate, ding warp, kapas, kertas stensil

Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan praktikum ini adalah
1.      Di kupas kentang yang dijadikan PDA
2.      Dicuci kentang yang telah di kupas pakai air bersih
3.      Ditimbang kentang sebanyak 250 gr kemudian ditimbang agar-agar sebanyak 20 gr dan dextrose 20 gr
4.      Dipotong kentang yang telah ditimbang menjadi bentuk dadu kecil-kecil
5.      Direbus kentang di masukkan kedalam panic lalu dimasukkan aquades secukupnya
6.      Direbus kentand sampai empuk atau sampai kentang dapat diperas
7.      Diambil gelas beaker dan kain muslin, diletakkan diatas gelas beaker
8.      Diperas kentang yang sudah empuk menggunakan kain muslin dan dimasukkan kedalam beaker glass
9.      Dimasukkan agar dan dextrose yang telah ditimbang kain muslin  kedalam beaker glass yang telah berisi larytan kentang
10.  Dimasukkan aquadest sampai larutan 1000ml
11.  Dimasukkan beaker glass yang berisi larutan kedalam panic yang sudah berisi air ¼ dari ketinggian panic tersebut.
12.  Diletakkan panic tersebut diatas kompor
13.  Diaduk larutan terus menerus sampai mendidih agar larutan hetrogen
14.  Dimasukkan larutan kedalam Erlenmeyer
15.  Ditutup mulut Erlenmeyer menggunakan kapas dibungkus dengan aluminium foil dan dibungkus lagi menggunakan cling wrap
16.  Dimasukkan Erlenmeyer tersebut kedalam autoklaf tunggu sampai 11-15 menit
17.  Dimasukkan kedalam kulkas setelah selasai





















HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
            Adapun langkah-langkah membuat media PDA (Potato Dextrose Agar) yaitu sebagai berikut
1.      Dikupas kentang




2.      Dicuci kentang hingga bersih





3.      Ditimbang kentang,dextrose dan agar dengan berat kentang 250 gr, dextrose 20 gr, agar 20 gr






4.      Dipotong dadu semua kentang yang telah ditimbang






5.      Direbus didalam panic dengan menggunakan Aquadestsampai empuk sampai bisa diperas





6.      Diambil gelas ukur, lalu tutup dengan kain muslin kemudian letakkan kentang diatas, diperas kentang tersebut mencapai 1ml





7.      Dimasukkan dextrose 20gr, agar 20gr dan tambahkan aquadest sampai 1000ml






8.      Dimasukan kedalam panic glass beaker berisi perasan kentang, agar untuk di rebus kemudian diaduk searah jarum jam, sampai larutan tersebut homogen.







9.      Dimasukkan kedalam Erlenmeyer apabila telah homogeny dan larut kemudian ditutup menggunakan kopas





10.  Dibungkus dengan menggunakan aluminium voil, agar larutan tersebut tidak goyang-goyang, lalu diletakkan dengan climing warp






11.  Disediakan autodaf, masukan air kedalam autodaf atau ¼ dari autodaf tersebut masukan erlenmayer yang berisi larutan kedalam autodaf, lalu sterilisasikan aotodaf sudah bisa dilakukan






12.  Didamkan Erlenmeyer hingga dingin, lalu setelah dingin Erlenmeyer tersebut dimasukkan kedalam kulkas






Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi dapat diketahui bahwa media yang dibuat dan digunakan sebagai media bakteri dan jamur. Media PDA memiliki komposisi utama yaitu kentang sebanyak 250gr, agar-agar bening sebanyak 20grdan dextrose sebanyak 20gr, serta ada penambahan 500ml aquades. Ini sesuai dengan literatur winda (2009) yang menyatakan dalam media alam, komponen nutrisi tidak dapat diketahui dengan pasti, setiap waktu karena dapat berubah-ubah dalam bahan yang digunakan dan bergantung dari asalnya sebagai contoh ialah kentang, jagung, serangga, dan sebaginya.
Pada kentang yang telah di potong berbentuk dadu kecil harus dibersihkan dari kotoran atau kehidupan jasad renik, lalu pootong kentang direbus lalu disaring larutan kentang tersebut. Ini sesuai dengan liferatur Amni (2009) telah menyatukan pengembangan media cair menggunakan media ekstrak gda sehingga salah satu operasional pembuat media, dicuci bersih dan dipotong dadu, kemudian di masukkan kedalam beaker glass dan penambahan aquades
Banyak media seperti media alami, media sintetik, tetepi prosedur dengan bahan alami diambil dari contoh pembuatan PDA (Potato Dextrose Agar). Ini  sesuai dengan liferatur bagus (2010) yang digunakan untuk isolasi dan kultur jamur dan bakteri yang menyerang tanamanhidup atau mati tanaman mati membusuk
Isolate jamur dan di pindahkan ke cawan, lankah-langkah tersebut harus dilakukan secara esemfis, tetap kembali dengan kapas dan aluminium foil. Ini sesuai dengan literatur Ramadhan (2010) menyatakan bahwa setelah proses larutan kentang di sterilkan yang ada dalam tabung erlenmayer dengan autoklaf maka media tersebut diinkubasi selama 1-2 hari agar tidak terkontaminasi
Cawan petri yang telah di autoklaf harus diletakkan dibawah sinar UV dari laminar air flow. Sehingga cawan petri ini digunakan sebagai tempat atau wadah penuangan media. Ini sesuai dengan literatur Amni (2009) menyatakan teknik cawan tuang dan cawan gores yang paling sering digunakan kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu spesies dapat di pisahkan
KESIMPULAN DAN SARAN



Kesimpulan
            Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.      Media menjadi sesuatu yang penting karena akan mempengaruhi morfologi, warna koloni dan jumlah koloni yang dapat terisolaso
2.      Media merupakan tempat dimana terjadi perkembangan organisme
3.      Potato Dextrose Agar merupakan panduan yang sesuai untuk mengembangbiakkan karena larutan kentang merupakan sumber karbohidrat
4.      Larutan PDA didalam erlenmayer harus dimasukkan kedalam kulkas agar larutan awet
5.      Sebelum menggunakan Laminar Air Flow terlebih dahulu disterilkan dengan menggunakan alcohol dan sinar UV


Saran
            Berdasarkan pada hasil praktikum agar disarankan sebaiknya praktikum memahami struktur cara kerja penuangan larutan PDA dapat mensterilkan sebelum menggunakan Laminar Air Flow. Serta Praktikan harus mengerti ketentuan dalam memasuki ruangan Laminar Air Flow agar tidak terjadi kontaminsai dari lingkungan luar dan praktikan juga menjaga keberhasilan dan tidak membuat keributan.












DAFTAR PUSTAKA



Amni, S. 2009. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi.
Diunduh pada tanggal 22 april 2012.
            http://www.mikrobiologi.ac.com
Andrew, c. 2010. Mikrobiologi. Diunduh pada tanggal 22 april 2012.
            http://www.coremap.com
Bagus, 2010. Agar-agar. Diunduh pada tanggal 22 april 2012
            http://www.brainon.foot.id.org
Putri, A. 2010. Sterilisasi dan Pembuatan Medium Mikrobiologi.
Diunduh pada tanggal 22 april 2012. http://www.sribd.com
Ramadhan, E. 2010. Biologi Tanaman Kentang.
Diunduh pada tanggal 22 april 2010
            http://www.review.com
Risda. 2007. Potato Dextrose Agar. Diunduh pada tanggal 22 april 2012.
            http://www.mikrobiologidasar.com
Winda, S. 2009. Pembuatan Media Potato Dextrose Agar.
            Diunduh pada tanggal 22 april 2012. http://www.mikromedia.co.org