PENDAHULUAN
Latar Belakang
Media tumbuh bagi mikroba memiliki
keragaman dalam hal tipe nutrisi tergantung mikroba yang mengimbanginya. Sumber
nutrien bisa berasal dari alamiah maupun buatan seperti campuran zat-zat
kimiawi. Media dituang kedalam wadah-wadah selain sesuai juga disterilkan
sebelum digunakan. PH medium perlu disesuaikan dan ditentukan dengan nilai yang
optimum bagi pertumbuhan miroba (Putri, 2010).
Kentang merupakan tanaman semusim
dari family solonaceae yang berumur
pendek. Daunnya majemuk yang menempel disatu tangkai dengan warna daun hijau
muda samapi gelap dan tertutup oleh bulu halus. Berdasarkan warna umbinya
kentang dapat digilingkan menjadi tiga, yaitu kentang merah, putih, dan kentang
kuning. Kentang merah merupakan kentnang yang memiliki kulit merahdan daging
kuning, golongan yang termasuk kentang merah diantaranya dasiree, arka, dan red
pantiac. Kentang putih merupakan kentang yang kulit dagingnya berwarna putih,
contohnya radosa, sobago, dan donata. Kentang kunging merupakan yang kulit dan
dagingnya berwarna kuning, golongan ini diantaranya patrones, eigenheimer, dan
granola (Ramadhan, 2010).
Jenis Medium sangat bervarisasi
bergantung kepada apa yang dijadikan dasar penanaman. Berdasarkan kepada
bentuknya dikenal tiga macam medium, yaitu medium cair, medium semi solid dan
medium padat. Beda utama ketiga macam medium padat. Beda utama ketiga macam
medium, yaitu ada tidaknya bahan pemadat. Medium cair tidak menggunakan bahan
pemadat. Medium semi solid dan medium padat menggunakan bahan pemadat. Agar-agar
paling umum digunakan. jumlah bahan pemadat pada medium semi solid setengahnya
dari medium padat jumlah agarnya 1.5%-18% (Amni, 2009).
Tanaman Kentang dapat tumbuh dan
bereproduksi dengan baik apabila ditanam pada kondisi lingkungan yang sesuai
dengan persyaratan tumbuhnya. Keadaan tanah dan iklim merupakan dua hal yang
penting untuk diperhatikan, selain factor penunjang lainnya, selain hama dan
penyakit tanaman, factor lain yang mempengaruhi produksi kentang adalah kondisi
lahan meliputi jenis tanah, kesuburan tanah, dan ketinggian tempat (Ramadhan,
2010).
Media
biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk membiakkan
mikroorganisme karena memiliki daya dukung yang tinggi terhadap pertumbuhan dan
perkembangbiakannya, menurut susunannya, media dapat dibagi menjadi tiga
golongan yaitu media alam, media semi sintetik dan media sintetik. Dalam media
alam komponen nutrisi tidak dapat diketahui dengan setiap waktu karena dapat
berubah-ubah dalam bahan yang digunakan dan bergantung dari asalnya. Sebagai
contoh ialah kentang, jagung, serangga, rambut, dan sebagainya. Dalam media
semi sintetik selain bahan hasil pertanian, digunakan pula zat-zat kimia yang
komposisinya diketahui dengan tepat
(winda,
2009)
Kentang menghendaki tanah yang subur
dengan kandungan bahan organic yang tinggi. Tekstur tanah yang ideal untuk
menanam kentang adalah lempung berpasir sehingga struktur tanah remah-remah,
gembur, dan tidak mengakibatkan air menggenang sewaktu hujan keasaman (Ph)
tanah yang optimal untuk tanaman kentang adalah 5-5.5. pada Ph kurang dari 5,
tanaman akan mengalami defisiensi fosfor (p) dan magnesium (Mg) serta keracunan
mangan (Mn), pada Ph tinggi
(Ramadhan,
2010)
Tujuan Percobaan
Adapun kegunaan dari percobaan ini
adalah agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara untuk dapat membuat media
PDA (Potato Dextrose Agar)
Kegunaan Percobaan
1. Untuk
dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)
2. Sebagai
syarat mengikuti Laboratorium Mikirobiologi
3. Supaya
praktikan dapat atau mampu membuat Potato Dextrose Agar apabila terjadi
kontaminasi pada PDA tersebut
TINJAUAN
PUSTAKA
Media
biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk membiakkan mikroorganisme,
karena memiliki daya duang yang tinggi terhadap tumbuhan dan perkembang
biakkannya.(winda,2009)
Mikroorganisme
ataupun mikroba adalah mikro organism yang berderan sangat kecil sehingga untuk
mengamatinya diperlukan alat bantu. Mikroorganisme disebut juga organism
mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniselder) mau pun
bersel banyak (multi selder). Namun beberapa protistabersel tunggal masih
terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak dapat di
lihat dengan mata telanjang. Virus juga termasuk kedalam mikroorganisme
meskipun bersifat selder. (Andrew, 2011)
Media
biakan merupakan suatu zat yang digunakan untuk menumbuhkan jasad renik di
laboratorium dari mediabikkan adalah memberikan tempat dan kondisi yang
mendukung pertumbuhan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan. Sebelum menumbuhkan
mikroorganisme dengan baik, langkah pertama harus dapat dipahami kebutuhan
dasar mikroorganisme lalu mencoba memformdasikan suatu medium yang member hasil
terbaik, (winda, 2009)
Ilmu
yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja di
bidang ini di sebut mikrolog, mikrobia yang
dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungsi
terutama yang berukuran kecil dan tidak dapat pada sebagai bagian meskipun
banyak yang tidak menyepakatinya (Andrew, 2011)
Potato
dextrose agar merupakan salah satu media yang baik di gunakan untuk membiakkan
suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi, bakteri,mauoun sel
mahluk hidup. Potato dextrose agar merupakan paduan yang sesuai untuk
menumbuhkan biakan. (winda, 2009)
Agar-agar
mengandung karbohidrat. Mengenyangkan dan menyegarkan bila disajikan dalam
keadaan dingin, agar-agar bagus untuk usus karena mengandung serat. Bermanfaat
bagi penderita hipertensi, kolestrol, dan diabetes, membuatnya juga mudah. (
bagus, 2010)
Kebanyakan
orang beranggapan yang dianggap mikroorganisme adalah semua organism sangat
kecil yang dapat di biakkan dalam cawan petri atau incubator di dalam
laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis. Mikroorganisme berbeda
dengan sel mikroorganisme. Mikroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam
melainkan menjadi bagian dari struktur multi selder yang membentuk jaringan,
semtara itu sebagian besar mikroorganisme dapat menjalankan proses kehidupan
mandiri, dapat menghasilkan energy sendiri, dan beradaptasi secara independen
tanpa bantu sel lain. (Andrew, 2012)
Karena
extra potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula,
baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan,
sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi bikan yang baik, karena
mengandung cukup air. (winda 2009)
Agar-agar
merupakan karbohidrat dengan molekul tinggi yang mengisi sel pada rumput laut.
Agar-agar termasuk pada kelompok peletin dan tergolong suatu polimer yang
terbentuk dari monomer glaktosa. Agar-agar juga bisa berbentuk bubuk dan dapat
diperjual belikan. (bagus, 2010)
Gel
tercipta karena ketika dipanaskan didalam air, molekul agar-agar mendapat satu
sama lain memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengukang molekul-molekul air.
Terbentuklah system koloid padat cair kisi-kisi tersebut di fungsikan dalam
elektroforesis gel agarosa untuk mencegah pergerakan molekul objek karena
perbedaan tegangan antara dua kutub, kepadatan gel agar-agar pun lumayan kuat
untuk menopang tumbuhan kecil sehingga acap kali digunakan sebagai media dalam
kultur jaringan (bagus 2010)
Media
PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan medium semisintetik. Media merupakan
tempat dimana terjadi perkembangan organism, organism menyerap karbohidrat dari
kaldu kentang dan gula serta dari agar yang telah dicampur. Hal ini lah yang
menyebabkan mengapa kentang harus dipotong dadu, agar karbohidrat di kentang
dapat di kelar dan menyatu dengan air sehingga menjadi kaldu. Semakin kecil
permukaan maka semakin besar daya osmosirnya (risda 2007)
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan
dilaboratorium mikrobiologi, akuatik, Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Pertanian Universitas Sumatara Utara setinggi +- 25 m del. Prakikum ini
dilaksanakan pada hari sabtu, 12 april 2012 pukul 10.00 Wib sampai dengan
selesai
Bahan dan Alat
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah air, kentang, dextrose, aqudes, dan agar-agar 20 gram.
Alat
Adapun alat yang digunakan pada
praktikum ini adalah cawan, petri, kompor gas, panic, pisau, telenan, kertas
muslin, sarung tangan, penutup kepala, glass beaker, Erlenmeyer, kulkas, hol
plate, ding warp, kapas, kertas stensil
Prosedur Percobaan
Adapun
prosedur percobaan praktikum ini adalah
1. Di
kupas kentang yang dijadikan PDA
2. Dicuci
kentang yang telah di kupas pakai air bersih
3. Ditimbang
kentang sebanyak 250 gr kemudian ditimbang agar-agar sebanyak 20 gr dan
dextrose 20 gr
4. Dipotong
kentang yang telah ditimbang menjadi bentuk dadu kecil-kecil
5. Direbus
kentang di masukkan kedalam panic lalu dimasukkan aquades secukupnya
6. Direbus
kentand sampai empuk atau sampai kentang dapat diperas
7. Diambil
gelas beaker dan kain muslin, diletakkan diatas gelas beaker
8. Diperas
kentang yang sudah empuk menggunakan kain muslin dan dimasukkan kedalam beaker
glass
9. Dimasukkan
agar dan dextrose yang telah ditimbang kain muslin kedalam beaker glass yang telah berisi
larytan kentang
10. Dimasukkan
aquadest sampai larutan 1000ml
11. Dimasukkan
beaker glass yang berisi larutan kedalam panic yang sudah berisi air ¼ dari
ketinggian panic tersebut.
12. Diletakkan
panic tersebut diatas kompor
13. Diaduk
larutan terus menerus sampai mendidih agar larutan hetrogen
14. Dimasukkan
larutan kedalam Erlenmeyer
15. Ditutup
mulut Erlenmeyer menggunakan kapas dibungkus dengan aluminium foil dan
dibungkus lagi menggunakan cling wrap
16. Dimasukkan
Erlenmeyer tersebut kedalam autoklaf tunggu sampai 11-15 menit
17. Dimasukkan
kedalam kulkas setelah selasai
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Adapun langkah-langkah membuat media
PDA (Potato Dextrose Agar) yaitu sebagai berikut
1. Dikupas
kentang
2. Dicuci
kentang hingga bersih
3. Ditimbang
kentang,dextrose dan agar dengan berat kentang 250 gr, dextrose 20 gr, agar 20
gr
4. Dipotong
dadu semua kentang yang telah ditimbang
5. Direbus
didalam panic dengan menggunakan Aquadestsampai empuk sampai bisa diperas
6. Diambil
gelas ukur, lalu tutup dengan kain muslin kemudian letakkan kentang diatas,
diperas kentang tersebut mencapai 1ml
7. Dimasukkan
dextrose 20gr, agar 20gr dan tambahkan aquadest sampai 1000ml
8. Dimasukan
kedalam panic glass beaker berisi perasan kentang, agar untuk di rebus kemudian
diaduk searah jarum jam, sampai larutan tersebut homogen.
9. Dimasukkan
kedalam Erlenmeyer apabila telah homogeny dan larut kemudian ditutup
menggunakan kopas
10. Dibungkus
dengan menggunakan aluminium voil, agar larutan tersebut tidak goyang-goyang,
lalu diletakkan dengan climing warp
11. Disediakan
autodaf, masukan air kedalam autodaf atau ¼ dari autodaf tersebut masukan
erlenmayer yang berisi larutan kedalam autodaf, lalu sterilisasikan aotodaf
sudah bisa dilakukan
12. Didamkan
Erlenmeyer hingga dingin, lalu setelah dingin Erlenmeyer tersebut dimasukkan
kedalam kulkas
Pembahasan
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi dapat diketahui
bahwa media yang dibuat dan digunakan sebagai media bakteri dan jamur. Media
PDA memiliki komposisi utama yaitu kentang sebanyak 250gr, agar-agar bening
sebanyak 20grdan dextrose sebanyak 20gr, serta ada penambahan 500ml aquades.
Ini sesuai dengan literatur winda (2009) yang menyatakan dalam media alam,
komponen nutrisi tidak dapat diketahui dengan pasti, setiap waktu karena dapat
berubah-ubah dalam bahan yang digunakan dan bergantung dari asalnya sebagai
contoh ialah kentang, jagung, serangga, dan sebaginya.
Pada
kentang yang telah di potong berbentuk dadu kecil harus dibersihkan dari
kotoran atau kehidupan jasad renik, lalu pootong kentang direbus lalu disaring
larutan kentang tersebut. Ini sesuai dengan liferatur Amni (2009) telah
menyatukan pengembangan media cair menggunakan media ekstrak gda sehingga salah
satu operasional pembuat media, dicuci bersih dan dipotong dadu, kemudian di
masukkan kedalam beaker glass dan penambahan aquades
Banyak
media seperti media alami, media sintetik, tetepi prosedur dengan bahan alami
diambil dari contoh pembuatan PDA (Potato Dextrose Agar). Ini sesuai dengan liferatur bagus (2010) yang
digunakan untuk isolasi dan kultur jamur dan bakteri yang menyerang
tanamanhidup atau mati tanaman mati membusuk
Isolate
jamur dan di pindahkan ke cawan, lankah-langkah tersebut harus dilakukan secara
esemfis, tetap kembali dengan kapas dan aluminium foil. Ini sesuai dengan
literatur Ramadhan (2010) menyatakan bahwa setelah proses larutan kentang di
sterilkan yang ada dalam tabung erlenmayer dengan autoklaf maka media tersebut
diinkubasi selama 1-2 hari agar tidak terkontaminasi
Cawan
petri yang telah di autoklaf harus diletakkan dibawah sinar UV dari laminar air
flow. Sehingga cawan petri ini digunakan sebagai tempat atau wadah penuangan
media. Ini sesuai dengan literatur Amni (2009) menyatakan teknik cawan tuang
dan cawan gores yang paling sering digunakan kedua metode ini didasarkan pada
prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga
individu spesies dapat di pisahkan
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang
dilakukan maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Media
menjadi sesuatu yang penting karena akan mempengaruhi morfologi, warna koloni
dan jumlah koloni yang dapat terisolaso
2. Media
merupakan tempat dimana terjadi perkembangan organisme
3. Potato
Dextrose Agar merupakan panduan yang sesuai untuk mengembangbiakkan karena
larutan kentang merupakan sumber karbohidrat
4. Larutan
PDA didalam erlenmayer harus dimasukkan kedalam kulkas agar larutan awet
5. Sebelum
menggunakan Laminar Air Flow terlebih dahulu disterilkan dengan menggunakan
alcohol dan sinar UV
Saran
Berdasarkan pada hasil praktikum
agar disarankan sebaiknya praktikum memahami struktur cara kerja penuangan
larutan PDA dapat mensterilkan sebelum menggunakan Laminar Air Flow. Serta
Praktikan harus mengerti ketentuan dalam memasuki ruangan Laminar Air Flow agar
tidak terjadi kontaminsai dari lingkungan luar dan praktikan juga menjaga
keberhasilan dan tidak membuat keributan.
DAFTAR PUSTAKA
Amni, S. 2009. Petunjuk
Praktikum Mikrobiologi.
Diunduh
pada tanggal 22 april 2012.
http://www.mikrobiologi.ac.com
Andrew, c. 2010.
Mikrobiologi. Diunduh pada tanggal 22 april 2012.
http://www.coremap.com
Bagus, 2010. Agar-agar.
Diunduh pada tanggal 22 april 2012
http://www.brainon.foot.id.org
Putri, A. 2010.
Sterilisasi dan Pembuatan Medium Mikrobiologi.
Diunduh
pada tanggal 22 april 2012. http://www.sribd.com
Ramadhan, E. 2010.
Biologi Tanaman Kentang.
Diunduh
pada tanggal 22 april 2010
http://www.review.com
Risda. 2007. Potato
Dextrose Agar. Diunduh pada tanggal 22 april 2012.
http://www.mikrobiologidasar.com
Winda, S. 2009.
Pembuatan Media Potato Dextrose Agar.
Diunduh pada tanggal 22 april 2012.
http://www.mikromedia.co.org